Jumat, 03 April 2009

Tokoh Pergerakan Nasional


· Tokoh-tokoh pergerakan nasional

Raden Ajeng Kartini
Raden ajeng kartini memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan. Kartini mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903. Beliau juga mendirikan sekolah dirumahnya, di Rembang. Pada tahun 1904 Kartini meninggal dunia. Kumpulan-kumpulan surat-suratnya disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Habis gelap terbitlah terang “

Ki hajar Dewantara
Ki hajar Dewantara memiliki nama asli Raden mas Suwardi Suryaningrat . Bersama dengan Danudirja Setia Budi ( Douwes Dekker) dan Cipto Mangun Kusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan Taman ini mengajarkan kepada siswanya sifat kebangsaan. Karena perananya yang besar dalam dunia pendidikan, Ki hajar Dewantara diberi julukan sebagai bapak Pendidikan Nasional.

Dr. Sutomo
Sutomo adalah salah satu pendiri Budi Utomo. Budi Utomo adalh Organisasi pergerakan kebangsaan modern pertama kali di Indonesia yang dibentuk tanggal 20 Mei 1908. Tujuanya adalah mempertinggi derajat bangsa Indonesia dan mempertinggi keluhuran budi orang Jawa.Sutomo bercita-cita memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau bertekad memperkceil perbedaan antar orang kaya dan miskin, serta kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka perjuangan akan berhasil.
K.H Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan agama islam sesuai agam islam dan Hadist.

Wahid Hasyim
Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU ( nahdatul ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat islam baik dalam hal agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1983, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagaman, tidak lepas dari perananya.

Samanhudi
Samanhudi belajar agama islam si Surabaya. Untuk memperjuangkan perdagangan Indonesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam ( SDI) di Solo 1911. SDI betujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong comment ya!

Mengenai Saya

Foto saya
gimana ya? terserah kalian deh

Pengikut